Tari Rampak Yaksa
Tarian Khas Dieng
Jalan-Jalan kali ini saya akan mengajak anda mengenal salah
satu budaya Tradisional dari dieng
Banjarnegara, Budaya ini memiliki daya tarik yang membuat orang terkagum
melihatnya.Tari Rampak yaksa namanya, sebuah Tarian yang menceritakan tentang
kelahiran Ksatria mumpuni di dunia pewayangan. Nama Ksatria tersebut adalah Gatot Kaca,
tokoh protagonist yang memiliki kesaktian yang luar biasa.
Diceritakan Gatot Kaca adalah anak kelahiran dari Raden
Werkudara dan Dewi Arimbi. Gatotkaca
lahir tidak seperti anak normal lainnya, ia lahir masih dalam wujud buto(Yaksa)
yang tali pusarnya tidak lepas dari rahim ibunnya. Tali pusar tersebut ternyata
mempunyai kekuatan yang hebat, ia tidak bisa di putus dengan berbagai senjata
tajam apapun.
Orang tuanya pun cemas dan bingung, akhirnya Werkudara sang
Ayah pergi ke khayangan untuk meminta bantuan kepada bethara Guru.
Bethara Guru memberikan petunjuk, agar tali pusar Gatot Kaca
di putus menggunakan Pringgondani.
Pringgondani sendiri memiliki makna, Kata Pring itu artinya Bambu
sedangkan Gondo Itu Murka dan ndani itu artinya hapus. Artinya Bambu yang
menghapus angkara murka.
Setelah tali pusarnya di potong, Gatotkaca dilebur di kawah
Candradimuka dengan maksud untuk melebur watak serta wujud raksasa (yaksa),
menjadi seorang yang rupawan dan berbudi pekerti yang baik dan bersih. Dan
memiliki kekuatan yang luar biasa.
Tarian Rampak yaksa sering ditampilkan dalam acara ruat
wayang, potong rambut gimbal dan sebagainya.
0 comments:
Post a Comment